Rabu, 23 Agustus 2017
MyNews – Karawang | Direktur
Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Karawang, Dr. Aef Permadi, S.Pi,
M.Si, mengutarakan perguruan tinggi negeri yang dipimpinnya sangat berminat
memastikan Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang,
menjadi mitranya dalam penerapan sistem konservasi mangrove dan teknologi
kelautan.
Hal itu diutarakan oleh Aef Permadi
tatkala dia bersama pemangku jabatan Ketua Program Studi dan beberapa dosen
Poltek KP Karawang menyambangi markas Kelompok Konservasi Mangrove ‘Kreasi Alam
Bahari’ Dusun Tengkolak di desa pantai tersebut pada Rabu (23/08) pagi.
“Minat itu sudah kami niati sebagai salah
satu wujud merajut program pengabdian Poltek KP Karawang kepada masyarakat,”
tandasnya.
Aef Permadi menjelaskan sebagai lembaga
pendidikan tinggi Poltek KP Karawamg punya Tri Dharma Perguruan Tinggi. Yaitu
melaksanakan pendidikan atau aktivitas akademis, mengadakan penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Dalam konteks pengabdian kepada
masyarakat, Poltek KP Karawang amat peduli terhadap desa-desa atau kawasan pantai
Laut Jawa, utamanya di seputaran pesisir Karawang.
Dia pun menyebutkan tentang aneka macam
pengabdian kepada masyarakat yang telah disiapkan oleh Poltek KP Karawang.
Antara lain misalnya pelatihan sistem konservasi mangrove, penerapan teknologi
pemberdayaan air laut untuk industri garam dan air bersih, pengolahan hasil
laut, juga mendorong terwujudnya obyek wisata pendidikan kelautan dan
perikanan, dan lain sebagainya.
“Seperti yang sering kami sampaikan
kepada berbagai pihak. Bahwa sekalipun Poltek KP Karawang tergolong perguruan
tinggi negeri baru, yakni secara akademis kini mulai memasuki tahun kedua,
namun sejak awal berdiri sudah punya tekad untuk nyata bermanfaat bagi
masyarakat,” tegas Aef Permadi.
Dalam kunjungan yang disambut oleh Kepala
Desa Sukakerta, Bukhori, S.Pd.I, staf Dinas Kelautan Karawang, Rd. Ade
Komaruddin, Ketua KKM Kreasi Alam Bahari, Tayanto, itu pihak Poltek KP Karawang
menyerahkan 4.000 bibit mangrove untuk ditanam di pantai pada Dusun Tengkolak.
“Insya Allah manfaat bibit ini akan
dirasakan oleh banyak pihak. Dan kami berdoa mangrove itu banyak yang bertahan
hidup. Kami sudah mendapat masukan bahwa dusun ini punya pengalaman luar biasa.
Warga dusun ini dapat menjaga bibit mangrove 50% bertahan hidup. Padahal kami
tahu umumnya yang terjadi antara 5% sampai dengan 10% saja,” ungkap Direktur
Poltek KP Karawang. | sba alqudsy – H.01
Editor :
Burhanuddin AR
Pengunggah : Mustapid