Senin, 12 Desember 2016
MyNews – Karawang | Tidak
bermaksud menyakralkan Muhammadiyah, tetapi dapat dipastikan gagal bila
mengurus gerakan amal usaha perserikatan ini dibalut sifat riya. Muhammadiyah
yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 1912 dan sekarang menjadi seperti ini
karena diurus oleh kumpulan orang-orang ikhlas.
“Pengurus gigih membangun
sekolah, kampus, rumah sakit, dan unit-unit bisnis Muhammadiyah, namun tidak
pernah seorang dari mereka menuntut prioritas kerja di situ, apalagi menuntut
hak semacam pesaham,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, pada
Musyawarah Daerah ke-4 Pemuda Muhammadiyah Karawang di Islamic Center
Muhammadiyah (ICM), Jalan Tarumanegara Karawang, Minggu kemarin.
Selain ikhlas berjuang dan
berkorban, untuk suksesnya pergerakan
amal usaha perserikatan Muhammadiyah, para pengurus dan kader menjiwai ijtihad atau semangat pembaruan yang
berkemajuan.
Dahnil yakin bahwa dengan roh
ikhlas dan ijtihad mewarnai etos kerja pergerakan amal usaha Muhammadiyah maka
tidak ada satu pun konflik perebutan aset Muhammadiyah oleh pengurus maupun anggotanya.
Citra pergerakan yang sedemikian
luhur dan kondusif itu, dia pesankan senantiasa dijaga oleh kader yang ada di
Pemuda Muhammadiyah. Dan atas setiap bentuk amal usaha yang dikerjakan jangan
dibumbui riya karena sifat itu dapat menggagalkan jerih payah bersama.
Sehubungan musda dia pun
berharap hendaknya dapat memilih pengurus baru yang memiliki kekuatan nalar dan
jiwa yang cerdas, juga ikhlas dan kuat menjiwai ijtihad. | bani albar
Editor : Burhanuddin AR
Pengunggah : Mustapid