![]() |
Manajer PLN Rayon Cikampek, H. Nana Suryana, menjelaskan pelaksanaan program Listrik Pedesaan Kabupaten Karawang di wilayah tugasnya (toto s) |
Minggu, 10 Desember 2016
MyNews, Karawang | Pemasangan
fasilitas listrik pedesaan (lisdes) di rumah-rumah penduduk berbantuan anggaran
belanja Pemerintah Kabupaten Karawang
tidak harus masing-masing berdaya 1.300 watt. “Pemasangan boleh yang 900 watt,
bahkan 450 watt, asalkan keluarga miskin yang bersangkutan terdaftar sebagai
penerima bantuan,” kata Manajer PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Rayon Cikampek, kemarin lusa.
Disebutkan bahwa dari 6.000 pelanggan PLN di Karawang yang
tergolong keluarga miskin terdaftar sebagai sasaran program lisdes. Di rumah
masing-masing sudah terpasang jaringan listrik KWH meter, bukan token. Itu ada
yang kapasitasnya 450 watt, ada yang 900 watt. Oleh Pemkab Karawang, mereka
dibantu agar dapat menikmati fasilitas listrik token 1.300 watt.
Akan tetapi, ungkap Nana, sebagian dari mereka, khususnya
yang di wilayah kerja Rayon Cikampek, ada yang keberatan karena terbayang
tingginya beban rekening nantinya. “Padahal susut nilai token kan sesuai pemakaian. Dan dalam sistem
token tak ada beban bulanan seperti pada KWH meter,” tuturnya.
Memang betul berdasar Surat Dirut PLN No:
0374/AGA.1.0.1/Dirut/2016, PLN tidak diperkenankan memasang KWH 450 watt dan
900 watt. Dengan begitu tak ada lagi pemasangan baru KWH oleh PLN dengan kapasitas
tersebut. Dan terhadap yang masih terpasang diarahkan diganti token minimal berkapasitas
1.300 watt. Kebijakan itu dengan menimbang demi kepatutan pelayanan PLN atas
pemakaian pelanggan keluarga miskin menuju keluarga sejahtera.
Namun Nana menegaskan PLN menghormati hak azasi pelanggan yang
memohon dibolehkan tetap memakai KWH 450 watt atau 900 watt jika termasuk keluarga
miskin yang terdaftar pada Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
(TNP2K) Kabupaten Karawang.
Terhadap KWH 450 watt atau 900 watt yang pelanggannya tidak
terdaftar pada TNP2K, maka akan diganti token 1.300 watt atau lebih besar dari
itu berdasar permintaan pelanggan yang bersangkutan. Program ini sedianya
berakhir pada 31 Desember 2016. Namun karena ada kendala teknis dan non-teknis
cenderung mundur dead-line. |toto s
Editor : Burhanuddin AR
Pengunggah : Mustapid