PEMUDA MUHAMMADIYAH HARUS CERDAS SIASATI INDUSTRIALISASI DI KARAWANG - Mustikayasa News

Senin, 12 Desember 2016

PEMUDA MUHAMMADIYAH HARUS CERDAS SIASATI INDUSTRIALISASI DI KARAWANG


Minggu, 11 Desember 2016

MyNews – Karawang | Pertumbuhan industri yang pesat di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, harus diterima dengan nalar dan jiwa yang cerdas. ”Pengurus, kader maupun anggota Pemuda Muhammadiyah harus cerdas dalam menyiasati industrilisasi di Karawang,” pesan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak, SE., ME.
Dia sampaikan hal itu saat memberi ceramah umum pada forum Musyawarah Daerah Ke-4 Pemuda Muhammadiyah Karawang, di Aula Ahmad Dahlan – Islamic Center Muhammadiyah, Karawang, Minggu siang.
Sudah umum terjadi bahwa suatu daerah jika menjadi wilayah pertumbuhan industri terlanda dampak-dampak buruk budaya bawaan masyarakat industri, yang bila dibiarkan dapat merusak mental dan aspek-aspek rohaniah, terutama di kalangan pemuda.
Dalam industrialisasi terdapat budaya baru yang sangat bias, yang dapat melahirkan tantangan dan ancaman berupa melesatnya dekadensi moral, ekspansi egoistik, dan hal-hal buruk lainnya. Untuk mencegah maraknya maka diperlukan adanya sikap kritis masyarakat dengan senantiasa mengasah nalar maupun nuraninya sehingga cerdas dalam berniscaya memilah untuk tidak larut dengan dampak buruk tersebut.
Pengasahan kritis, penumbuhan kewaspadaan kolektif, dan penguatan tanggung jawab bersama guna menghadapi sisi buruk industrialisasi itu diantaranya melalui berorganisasi. Apalagi organisasi itu punya karakter amal usaha dalam koridor da’wah yang berkemajuan, seperti yang dikembangkan oleh Pemuda Muhammadiyah.
Lain dari itu Dahnil juga mengutarakan untuk terbangunnya da’wah yang berkemajuan dapat dipelajari dari roh semangat ijtihad KHA Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Diungkapkannya bahwa da’wah yang berkemajuan adalah da’wah yang menggembirakan, bukan yang menyengsarakan, menyudutkan dan sejenisnya.
“Itu penting agar misi da’wah dapat diikuti ummat dengan ikhlas. Dan berdasar ikhlas itulah bias-bias budaya seburuk apa pun tak akan mampu mengkooptasi kita karena setan tak mampu mengacau mukhlisin,” kata Dahnil. | bani albar
Editor                    : Burhanuddin AR

Pengunggah       : Mustapid 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda