Selasa, 13 Desember 2016
![]() |
Aktivitas pembelajaran siswa di SD (Alam) Inaratul Islam, Tegalsari, Purwasari, Karawang, Jawa Barat. (toto s) |
MyNews – Karawang | Full Day School (FDS) sebuah model penyelenggaraan pendidikan formal seharian di sekolah gaya Amerika kini mulai trendi diterapkan di berbagai daerah di seluruh Indonesia, diantaranya di Sekolah Dasar (Alam) Inaratul Islam, yang berlokasi di Desa Tegalsari, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.
Aktivitas pembelajaran siswa dalam bimbingan guru di sekolah alam itu sehari-hari sekitar 9 (sembilan) jam sejak pukul 07.30 sampai dengan 16.00. “Kami di sini menerapkan dua jenis kurikulum. Pertama, kurikulum khas sekolah alam. Kedua, kurikulum nasional KTSP yang diatur oleh pemerintah,” kata Kepala SD (Alam) Inaratul Islam, Ida Sa’diah, S.Pd, di kantonya, Selasa ini.
Kurikulum ciri khas sekolah alam berbasis dunia dilaksanakan di sekolah itu diutamakanmengarah ke penguatan penghayatan relijius, misalnya siswa dibiasakan berwudlu dan dibimbing melaksanakan shalat dhuha sebelum belajar. Shalatnya boleh dilakukan berjamaah maupun sendiri-sendiri. Itu dilaksanakan antara pukul 07.30 sampai dengan 08.30.
Pada pukul 08.30 sampai jam 9.00 diselenggarakan muraja’ah, yakni aktivitas mengulang hafalan Al-Qur’an, dilanjutkan pembelajaran sesuai KTSP sampai pukul 10.00.lalu istirahat sampai pukul 10.30. Seusai istirahat kembali pembelajaran sampai pukul 12.00.
Di sela-sela istirahat panjang antara pukul 12.00 sampai 14.00 siswa diharuskan shalat dhuhur berjamaah, dilanjutkan makan siang bersama di kelas dengan bimbingan guru kelas masing-masing. Setelah itu melakukan treatment, privat ngaji, privat baca bagi anak-anak yang masih kesulitan membaca. Treatment harus dari guru kelas kepada anak-anak karena hal ini dimaksudkan agar terjalin kedekatan edukatif antara guru dan siswa.
Kegiatan belajar mengajar pun disambung antara pukul 14.00 sampai 15.30 , dan ketika masuk waktu ashar kepasa siswa diarahkan shalat ashar berjamaah, setelah itu dibagikan snak untuk mereka dan boleh pulang.
Harapan dari penyelenggaraan FDS ini sederhananya adalah memotivasi siswa selalu mendekat kepada Tuhannya dan terbiasa melakukan sesuatu berbalutkan budi pekerti yang luhur, berakhlaq mulia sehingga menjadi manusia yang bermanfaat baik untuk diri, keluarga dan lingkungannya.
Di tempat terpisah Ketua Kelompok Kerja Penilik Sekolah (KKPS) Kec. Purwasari, Drs. H. Budiono, M.Pd, mengatakan penerapan FDS punya kekuatan bimbingan siswa lebih terkontrol, dan memungkinkan pihak sekolah akan tepat guna dalam mengakomodir kepentingan penempaan jati diri siswa. Apalagi seperti yang di SD Alam Inaratul Islam memfasilitasi bimbingan dan konseling bekerja sama dengan psikolog dari Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang (Unsika).|toto s
Editor : Burhanuddin ARPengunggah : Mustapid