KARAWANG BERSOLEK, TAPI BUDGET IN-PLASEMEN MASIH MINIM - Mustikayasa News

Senin, 26 Desember 2016

KARAWANG BERSOLEK, TAPI BUDGET IN-PLASEMEN MASIH MINIM


Waket Komisi D DPRD Kab. Karawang, H. Endang Sodikin, S.Pd.I, MH., didampingi Lurah Mekarjati, Kerta Wijaya, dan Kader Partai Gerindra, Latip, tengah mendengarkan penyampaian aspirasi warga masyarakat di Balai Kelurahan Mekarjati, Kec. Karawang Barat, Sabtu, 24 Desember 2016. (toto s)


Sabtu, 24 Desember 2016.

MyNews – Karawang | Nilai budget untuk pembangunan proyek-proyek in-plasemen pada sejumlah fasilitas sosial (fasos) maupun fasilitas umum (fasum) yang ada di Kabupaten Karawang masih sangat minim. “Beda jauh jika dibanding budget infrastruktur,” kata H. Endang Sodikin, S.Pd.I, MH., Sabtu.

Oleh karena itu dia selaku Waket Komisi D DPRD Kab. Karawang mengharap kesabaran masyarakat, terutama para pengelola fasos fasum, jika pada tahun 2017 belum mendapat kucuran bantuan pemerintah untuk peningkatan kualitas in-plasemen.

Menanggapi harapan warga Mekarjati ketika Endang melakukan kunjungan pada masa reses dewan, 19 sd 24 Desember 2016, dia sebutkan Karawang bakal tampil genit membangun infrastruktur daerah.

Solek Karawang berdandan, antara lain bakal jadi tempatan bandar udara (bandara) dan pintu kedua untuk jalur kereta api cepat, itu karena untuk lebih memikat investasi berkenan masuk Karawang.

Dengan begitu Endang meyakinkan bahwa Karawang - yang dulu kesohor sebagai daerah agraris terbesar di Indonesia dan kini menuju jadi daerah industri – sangat membutuhkan penciptaan lapangan kerja yang meluas, dan sanggup menyerap angkatan kerja produktif yang ada di Karawang.

“Kita tidak ingin ada pengangguran yang terus menumpuk di sini,” tandas politisi Endang yang di DPD Partai Gerindra Karawang menjabat sekretaris. Lalu, dia pun menyesalkan adanya praktik-praktik penyaluran dan penyerapan tenaga kerja ke sejumlah industri di Karawang yang belum berpihak memprioritaskan warga Karawang.

“Di Karawang pun bakal berdiri rumah sakit spesial paru-paru dan semoga kelak jadi rumah sakit rupa-rupa,” ujar Endang seraya menginformasikan dananya sekitar Rp 128 milyar sudah terkumpul bersumber dari dana bantuan hibah cukai tembakau (DBHCT), dan kini detail engineering development (DHD)-nya sedang dalam proses.

Selain itu sejumlah UPTD Puskesmas di Karawang sedang digodok untuk berubah status sebagai badan layanan umum daerah (BLUD), dan tidak tertutup kemungkinan menjadi RSU Tipe C yang dapat melayani rawat inap seperti RSUD Karawang.

Program tersebut perlu dijalani karena bakal bermanfaat untuk menunjang RSUD Karawang yang kini termasuk Tipe A untuk rujukan 5 (lima) daerah ‘kapurbekas’: Karawang, Purwakarta, Bekasi dan Subang, selain bahwa RSUD Karawang juga disiapkan jadi rujukan pendidikan ilmu-ilmu kesehatan. | bani albar – l.14

Editor              : Burhanuddin AR
Pengunggah    : Mustapid

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda