Minggu,
26 Februari 2017.
MyNews – Kota Bekasi | Karya besar
yang kemudian terlegitimasi fenomenal tidak selalu karena pada awalnya diset-up dengan ide besar. Karya
besar terwujud menjadi fenomenal justru didominasi dengan dimulai dari ide
sederhana, tetapi praktis.
“Setiap karya besar yang hendak
dilahirkan oleh KAHMI, sebagusnya dimulai dari ide sederhana; Yang penting
praktis, mudah diwujudkan,” pesan Dr. Ir. H. Akbar Tandjung, Ketua Penasihat
Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) saat membekali peserta Musda IV
PKMD KAHMI Bekasi, di RM Margajaya, Kota Bekasi, Minggu 26 Februari 2017.
Saran itu dia berikan merujuk sejarah
kelahiran HMI – kini menjadi organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan yang fenomenal
– mula pertamanya juga didasari ide sederhana tetapi praktis. Yaitu mewadahi
pegiat kemahasiswaan terjaga tetap kondusif menegakkan shalat.
Menurut Akbar Tandjung, sebuah ide – sekalipun
sederhana tetapi mudah diwujudkan – berniscaya membuahkan karya fenomenal jika
ide yang diperjuangkan itu punya nilai sangat tinggi, dan tak pernah out of date.
Petik dan olah nilai pengalaman sejarah
kelahiran HMI itulah, sangat diharapkan oleh Akbar Tandjung, menginisiasi
program bakti KAHMI untuk negeri, ummat dan Islam.
Akbar Tandjung yakin bahwa dalam tubuh
KAHMI terdapat banyak manusia berkualitas bagus. Ide-ide canggih pun dapat digali untuk diset-up dalam suatu program. Akan
tetapi program itu akan sia-sia jika sulit bahkan tidak dapat dikerjakan.
“Jadi saya beri sumbang saran program
KAHMI Bekasi realistislah. Yang penting konkret dapat diwujudkan. Dan akan
sangat bagus bila sesuai kebutuhan Bekasi,” tutur Akbar Tandjung. | bani albar – B.10.
Editor : Burhanuddin AR.
Pengunggah : Mustapid.