Minggu, 26 Februari 2017.
MyNews – Kota Bekasi | Masih
menjadi pertanyaan besar tentang kebenaran modernisasi Indonesia yang berjalan kemarin-kemarin
maupun saat ini taat pada nilai-nilai Pancasila. Sebaliknya, tak perlu
diragukan lagi bahwa pengamal sejati nilai-nilai Pancasila justru adanya di masyarakat
tradisional.
Dedi
Mulyadi, SH., Presidium PKMW KAHMI Jabar mengutarakan hal itu sebelum Dr. Ir.
H. Akbar Tandjung membuka Musda IV PKMD KAHMI Bekasi, di RM Margajaya, Kota
Bekasi, Minggu 26 Februari 2017.
Kang
Dedi, begitu sapaan akrab Dedi Mulyadi yang juga kini memangku jabatan Bupati
Purwakarta, menengarai bahwa modernisasi
yang menggelinding di negeri ini, ekstrimnya senantiasa lolos sensor atau tak
pernah difilter tentang kepatutannya menurut nilai-nilai Pancasila.
Maka
tidak mengherankan atas nama modernisasi lahir anak haram demokrasi kebablasan
perongrong kesatuan dan persatuan bangsa. Dari modernisasi muncul akselerasi ekonomi
kapitalistik penghancur kegotongroyongan,
dan sebagainya.
“Hari
ini, di tengah gaung modernisasi Indonesia, yang katanya untuk kemajuan
Indonesia, pertanyaannya adalah apa yang hendak dibuat untuk keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia?” ucap
Kang Dedi.
Namun
ketika pertanyaan itu dihadirkan ke tengah-tengah masyarakat tradisional, meski
tak ada orang yang mampu menjawabnya, lanjut Dedi berujar, perilaku mereka welas
asih, kasih sayang, setia kawan, tolong menolong sungguh membuktikan mereka
adalah pengamal sejati nilai-nilai Pancasila.
Oleh
karena itu pada puncak sambutannya, Kang Dedi berpesan kepada KAHMI Bekasi
maupun di mana saja, dalam beraktualisasi mengisi derap pembangunan hendaknya
mampu mempertahankan tradisi-tradisi yang menjadi akar nilai-nilai Pancasila.
“Kita
jangan gegabah melindas, membunuh tradisi yang sesungguhnya adalah benteng
kesaktian Pancasila,” ujar Kang Dedi. | bani albar – B.11.
Editor : Burhanuddin AR.
Pengunggah : Mustapid.