![]() |
PANEN PADI SISA WERENG: Petani
warga Dusun Lengo, Desa Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang,pada
awal 2017 ini hanya memanen padi yang tersisa setelah diserbu wereng. (ade
rosadi)
|
Kamis, 19 Januari 2017.
MyNews – Karawang | Sekurang-kurangnya
petani padi se-Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang pada musim panen ini
tidak mengalami panen raya. Sebaliknya yang mereka alami adalah menanggung
derita akibat tanamannya diserbu wereng.
“Lihatlah ini. Kami memanen padi sisa wereng,” kata Ramin, petani
warga Dusun Lengo, Desa Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang,
yang sedang memanen padi di sawah dekat rumah kepala desanya, siang tadi.
Berdasar pantauan selintas, Ramin memperkirakan ada lebih kurang 30% luas
sawah se-Kecamatan Tegalwaru yang ditanami padi jadi korban serbuan wereng.
Akibatnya hasil panen per-gedeng (1.000 m²) hanya 5 (lima) kuintal dan
cenderung kurang. Padahal biasanya dapat menghasilkan minimal 1 (satu) ton.
“Itupun padinya seperti ini. Mutunya jelek,” ujar Ramin. Dan lebih
sial lagi, pedagang enggan membeli. Alhasil para petani pada musim panen padi
kali ini tumpur. Lalu dia gambarkan biaya produksi per-gedeng Rp 1,5 jt sd Rp 2 jt. Karena padi relatif tidak laku
– kalaupun terjual berharga sangat murah - maka modal tak kembali.
Beberapa petani memberi tahu bahwa serangan wereng terjadi semenjak
musim hujan pada bulan-bulan akhir 2016. Meski musibah itu telah dilaporkan ke
instansi terkait dengan harapan ada tindakan penanggulangannya, namun sampai
hari ini belum ada wujudnya.
Penjelasan dari pihak penyuluh pertanian mengenai ketiadaan respek
pemerintah tersebut karena saat itu di tingkat kabupaten seperti sedang dilanda
kelesuan kinerja pejabat sehubungan adanya restrukturisasi birokrasi dan
persiapan mutasi jabatan secara besar-besaran. Selain itu juga disebabkan mau
tutup buku akhir tahun anggaran. | ade
rosadi – A.01
Editor :
Burhanuddin AR.
Pengunggah :
Mustapid.