Minggu, 26 Februari 2017.
MyNews - Kota Bekasi | Rona
romantis Walikota Bekasi Rahmat Effendi pada Minggu siang tadi tak dapat
disembunyikan. Sang Doktor yang
sapaan akrabnya Bang Pepen itu bahkan terang-terangan mengaku rindu terhadap rayu-rayuan
KAHMI.
“Selaku walikota, saya sangat menantikan gagasan-gagasan
cemerlang dari keluarga besar Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam - KAHMI,”
kata Bang Pepen pada acara Pembukaan Musda IV PKMD KAHMI Bekasi, di RM
Margajaya, Kota Bekasi.
Ujaran Bang Pepen itu disimak baik-baik
oleh Akbar Tandjung; Salih Mangara Sitompul; Eko Purwanto; Fauzi Busaeri;
Khairudin; Armilin, dan sederet mantan Ketua PC HMI Bekasi, antara lain Budiman,
Zahrudin, Kurniawan beserta puluhan tokoh dari PKMW KAHMI Jabar maupun PKMD KAHMI
Bekasi, dan para kader PC HMI/Kohati Bekasi.
Bang Pepen mengungkapkan Kota Bekasi yang
memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
peringkat kedua dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Barat dengan
masyarakatnya yang heterogen, pluralistik, punya dinamika yang ranggi.
Akan tetapi keadaan yang demikian itu,
kata Bang Pepen, bukannya sertamerta Kota Bekasi tanpa masalah. Misal
dihubungkan dengan kebijakan alih kewenangan penyelenggaraan pendidikan
menengah, yang kini ditangani provinsi, itu menjadi “petaka” bagi paragurunya.
Kenapa? Sebab penghasilannya mengecil.
Tak sekedar itu. Bahwa alih kewenangan
penyelenggara pendidikan menengah tersebut tentunya juga memunculkan masalah perpindahan kepemilikan aset sekolah yang bersangkutan. Untuk ini urusannya
tidaklah sederhana.
“Itu baru persoalan dunia pendidikan.
Belum lagi sederet soal pada sektor-sektor pembangunan lainnya. Oleh karenanya, kami sangat menanti sumbang
saran dan peran KAHMI,” ujar Walikota Bekasi.
Lalu, dia pun mengungkap beberapa alasan sehingga dirinya punya keyakinan bahwa KAHMI mampu memberi
sumbang saran yang cemerlang bagi kemajuan Kota Bekasi. | bani albar –
B. 09.
Editor :
Burhanuddin AR.
Pengunggah : Mustapid.