KH SYAEFUL ANWAR: BERANTAS SETIAP MODEL PENISTAAN DAN PELECEHAN KEAGAMAAN - Mustikayasa News

Minggu, 05 Februari 2017

KH SYAEFUL ANWAR: BERANTAS SETIAP MODEL PENISTAAN DAN PELECEHAN KEAGAMAAN

REFLEKSI MAULID NABI: KH. Syaeful Anwar memberi tausiah pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Komplek Masjid Azharul Alia, Bulaksentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Minggu pagi ini (bani albar)

Minggu, 5 Februari 2017.

MyNews – Kota Bekasi | KH Syaeful Anwar mengingatkan bahwa semua Bangsa Indonesia pada dasarnya punya hak dan kewajiban memberantas setiap model perilaku, ucapan dan/atau dalam bentuk lain yang bersifat  menista dan melecehkan nilai-nilai keagamaan.

“Itu sebagai konsekuensi logis dalam negara hukum dengan bangsa yang punya ideologi ber-Tuhan,” ujar Syaeful Anwar saat memberi tausiah pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Komplek Masjid Azharul Alia, Bulaksentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Minggu pagi ini.

Bukan sekadar itu. Bahwa menjunjung tinggi kemartabatan tokoh ummat beragama pun merupakan etika yang amat penting untuk diindahkan oleh semua pihak.  Pasalnya, jika etik hablum minan nas terhadap tokoh ummat terjadi pelecehan, itu sensitif, dalam arti mudah menuai protes massal.

Oleh karena itu mubaligh KH Syaeful Anwar mengharapkan kepada, terutama ummat Islam, betul-betul mawas diri terhadap aneka macam model yang dapat menistaskan ajaran agama dan melecehkan tokoh ummat beragama.

Tentu saja, lanjut Syaeful Anwar, dalam bermawas diri bahkan dalam merespon setiap ancaman penistaan dan pelecahan yang bersifat  ajaran dan ummat beragama, yang nota bene sensitif itu, jelas butuh kearifan tersendiri. Dalam konteks ini dia menganjurkan sikap yang dibangun hendaknya meniru yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Di situ sifat sabar dan tegas dicurahkan. Bertindak bukan tergantung dukungan massa maupun kebijaksaan, juga tidak tergantung kebijakan penguasa. Menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan kemartabatan ummat  beragama bertumpunya harus pada moral etik dan kebenaran.

Pada tausiahnya da’i Syaeful Anwar juga mengkritik semakin lemahnya kekuatan keluarga ummat beragama dalam mencintai keluarga masing-masing. Banyak orangtua kini kendor mengarahkan dan mengawasi anak-anaknya supaya senantiasa patuh berdinamika kehidupan sesuai ajaran agama.

Atas keadaan yang demikian itu maka lembaga-lembaga pendidikan, misalnya Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) yang menjadi penambah dari penyelenggaraan pendidikan formal, punya peran strategis. Utamanya dalam membangun akhlaqul karimah para santrinya.

“Oleh karena itu saya sepakat tekad ustadz Khairul Anam yang punya visi menjadikan TPQ Azharul Alia sebagai taman pendidikan insan kamil berakhlaqul karimah,” ujar Syaeful Anwar.

Pada pengajian akbar yang dihadiri lebih dari 2.000 ummat Islam itu dihadiri juga ulama sepuh Kota Bekasi, KH Mutawaqil Alallah, LC., para pejabat pamong praja, paratokoh dunia pendidikan maupun pesantren. | bani albar – B.04.

Editor                    : Burhanuddin AR.

Pengunggah       : Mustapid.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda