Selasa, 21
Februari 2017.
MyNews – Karawang | Obyek wisata
alam air terjun di pegunungan Sangga Buana, Kabupaten Karawang belahan selatan,
Curug Cigeuntis, untuk sementara waktu ditutup bagi pengunjung.
“Keputusan itu, menyusul terjadinya
musibah 6 (enam) pohon besar di sana roboh, dan menimpa beberapa bangunan
sehingga berantakan,” kata Kepala Desa Mekarbuana, Jaji Maryono, SP., kemarin.
Kepala desa Jaji Maryono yang sapaan
akrabnya ‘Lurah Odang’ itu pun menjelaskan penutupan sementara Curug Cigeuntis
merupakan keputusan bersama Tim Pengelola Cigeuntis, Minggu
kemarin.
Telah umum diketahui, Curug
Cigeuntis berada di belantara hutan hak pengelolaan Perusahaan Umum Kehutanan Indonesia
(Perhutani). Akan tetapi dalam mengelola Cigeuntis sebagai obyek wisata,
pihak Perhutani tidak melangkah sendiri, melainkan menggandeng kerja sama dengan
Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mekarbuana yang dipimpin H. Enim, dan
Pemerintah Desa Mekarbuana yang dipimpin Lurah Odang.
H. Enim mengisahkan bahwa peristiwa naas
robohnya 6 (enam) pohon besar di seputaran Curug Cigeuntis terjadi pada 8 Februari
2017. Waktunya sekitar pukul 09.30. Pohon-pohon tersebut tumbang karena diterjang angin
kencang pas saat hujan. Jadi, bukan karena dihantam arus banjir seperti yang
dibincangkan oleh masyarakat.
Sebanyak pohon yang tumbang itu ada yang
menimpa mushola sampai rata tanah, dan 7 (tujuh) unit bangunan lainnya, sehingga ada 2 (dua) unit
bangunan rusak parah. Pada musibah itu tidak ada korban jiwa.
“Waktu itu kami sedang siap-siap menata
dagangan. Saat itu Cigeuntis belum ada pengunjung,” kata H. Enim, sang Ketua
LMDH yang juga membuka usaha warung lesehan di lokasi obyek wisata curug tersebut.
Sejak terjadi musibah, ternyata cuaca berikutnya
tak kunjung kondusif. Terutama untuk kenyamanan maupun keamanan pengunjung.
Oleh karena itu, maka sejak Minggu 19 Februari 2017, Curug Cigeuntis dinyatakan
tertutup sementara bagi wisatawan. | ade rosadi – B.09
Editor :
Burhanuddin AR.
Pengunggah : Mustapid.