![]() |
| Foto: Luthfiiana Awaluddin |
MyNews - Karawang | Sedikitnya 2.000 keluarga di sekitar kaki Gunung Sirnalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat kesulitan air. Kekeringan yang melanda enam desa itu kerap terjadi.
Kecamatan Tegalwaru adalah salah satu kecamatan terparah yang menjadi langganan musibah tahunan kekeringan di Karawang. Wilayah yang mencolok adalah desa-desa di kaki Gunung Sirnalanggeng.
Mahpudin, Camat Tegalwaru, mengungkapkan enam desa yang terdampak kekeringan adalah Kutalanggeng, Ciptasari, Jatilaksana, Cintaasih, Mulangsari dan Cipurwasari.
![]() | |
|
Hal itu diakui juga oleh Yayat Supriatna, Sekdes Kutalanggeng. Menurutnya kini mata air tersisa yaitu Cipicung dan Cicengkik sedang kritis.
"Mata air Cipicung dan Cicengkik yang masih tersisa airnya juga terpantau akan segera mengering karena jumlah airnya terbatas, sementara pemakainya bertambah," kata Yayat.
Odih Subarja (71), sesepuh Desa Kutalanggeng, menuturkan kekeringan di kaki Sirnalanggeng berlangsung sejak akhir tahun 1980-an. Saat itu, kata Odih, pohon - pohon besar di Sirnalanggeng ditebangi pembalak liar.
"Dulu hutan sampai gundul. Tukang kayu menebangi pohon-pohon besar di Sirnalanggeng," kata Odih.
Tak lama kemudian, kata Odih, dua mata air di Sirnalanggeng mulai kering. Odih tak lagi menemukan mata air tanpa nama itu semenjak Sirnalanggeng ditambang di awal tahun 2000.

