![]() |
USAI TES URINE. Ketum PB HMI, Mulyadi P Tamsir, dan Bendahara Umum PB HMI, Achmad Fathoni, usai tes urine sebelum Kongres HMI XXX di Kota Ambon dimulai. (sba alqudsy) |
Jum’at,
16 Februari 2018
MyNews-
Ambon |
Sebanyak lebih dari 2.200 peserta Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) XXX dan
Musyawarah Nasional Korps HMI Wati (KOHATI) di Kota Ambon yang dipusatkan di
Universitas Pattimura Ambon (Unpatti) harus mengikuti tes urine bebas
Narkoba. Begitu pun para Kandidat Ketua Umum PB HMI dan Panitia.
“Hal
itu dilakukan sebagai syarat mengikuti Kongres HMI dan Munas KOHATI kali ini,”
kata Heri Mauliza, Koordinator SC Kongres HMI XXX, di Ambon, jelang waktu Jum’atan
(16/2).
Dia
pun menyebutkan bahwa aktivitas tes urine itu merupakan hasil kerja sama panitia
dengan pihak Badan Narkotika Nasional (BNN). “Jika sesorang dari peserta tidak
memiliki keterangan ikut tes urine atau diketahui pengguna narkoba, kami pasti
melarang yang bersangkutan ikut Kongres ini,” tegas Heri.
Sementara
itu Ketua Umum PB HMI, Mulyadi P. Tamsir, dan Bendahara Umum PB HMI, Achmad
Fathoni, mengaku sudah mengikuti tes urine sebelum para peserta dari segenap
Cabang HMI se-Indonesia hadir di Ambon.
![]() |
UTUSAN PALANGKA RAYA. Empat orang utusan PC HMI Palangka Raya sedang daftar mengikuti tes urine (sba alqudsy) |
Maulana
Kawit, Sekretaris Pengurus Cabang HMI Palangka Raya saat menanti giliran
dipanggil mengikuti tes urine menyampaikan bahwa pihaknya mengutus 4 (empat) orang
peserta.
“Alhamdulilah
sudah selesai mengikuti tes urine. Ini sungguh bagus dilakukan sebagai bentuk
komitmen HMI dalam pemberantasan narkoba,” ujar Maulana Kawit.
“Kita
harus apresiasi langkah panitia dalam menjamin bahwa peserta kongres
betul-betul steril dari narkoba, dan ini merupakan gambaran HMI nyata memiliki
gerakan anti narkoba,” sambung Dedy, utusan PC HMI Bengkalis.
Sebagaimana tersiar sebelumnya bahwa Kongres dan Munas tersebut telah dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo, Rabu (14/2). Akan tetapi penyelenggaraan persidagangan diundur sampai Jum'at (16/2)
Menanggapi keterlambatan tersebut Akmal, Ketua PC HMI Bekasi mengatakan, " Ada keterlambatan penyelenggaraan Sidang Pleno nggak apa-apalah . Hingga sekarang proses sidang Pleno belum bisa diikuti penuh oleh peserta akibat masih banyak yang menunggu keelengkapan syarat administrasi, yang salah satunya adalah surat keterangan dari BNN tentang hasil tes urine yang bersangkutan, ya jalani saja”.
Menanggapi keterlambatan tersebut Akmal, Ketua PC HMI Bekasi mengatakan, " Ada keterlambatan penyelenggaraan Sidang Pleno nggak apa-apalah . Hingga sekarang proses sidang Pleno belum bisa diikuti penuh oleh peserta akibat masih banyak yang menunggu keelengkapan syarat administrasi, yang salah satunya adalah surat keterangan dari BNN tentang hasil tes urine yang bersangkutan, ya jalani saja”.
“Yah
itu sebuah konsekuensi-lah. Nggak masalah.
Yang penting Kongres dan Munas, insya Allah tetap lancar,” kata ketua Panitia Nasional Kongres (Panasko) HMI XXX, Fauzi
Marasabessy, yang saat itu didampingi Ketua Panitia Lokal Musyawarah Nasional
KOHATI (Panlok Munasko) Novita Ohoiulun, dan Kepala BNN Maluku, Brigjen Pol
Rusno | sba
alqudsy – B.08
Editor :
Burhanuddin AR
Pengunggah :
Ardianingrum ibni Albar