MyNews - Karawang | Kawasan Wisata Curug Cigeuntis yang berlokasi di desa Mekarbuana Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang, masih menjadi salah satu ikon wisata di karawang selatan.
Pada libur natal dan tahun baru 2018 masih di sesaki para pengunjung lokal seputar karawang dan sekitarnya.
Ribuan pengunjung datang menggunakan kendaraan roda dua dan empat, ini terpantau padat merayap dijalur pintu masuk desa wisata mekarbuana.
Karawang bagian selatan sesungguhnya memiliki beberapa obyek wisata alam antaralain Curug Cigeuntis, Curug Bandung, Puncak Sempur, Puncak pinus, Curug Cipanunda dan GreenCanyon.
Disamping yang dimiliki atau dikelola oleh pihak swasta diantaranya Kampung Turis, Jembatan Cinta dan Waterboom.
Berdasarkan Penelusuran team Mynews dilapangan, sesungguhnya sebagian besar Tata kelola wisata itu dikerjasamakan antara PT Perhutani sebagai pemilik kawasan dengan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dan Pemerintah Desa.
Sumber inpormasi dari kalangan internal BKPH Pangkalan yang enggan disebut namanya, mengutarakan bahwa target penerimaan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, "Alhamdulillah, hasil kerja keras kami semua dapat memenuhi sesuai dengan harapan", paparnya sambil tersenyum sumringah.
Kami mengucapkan banyak terimakasih dan Apresiasi yang tinggi kepada Pemda Karawang dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Dinas PUPR yang telah bersinergi dan responsif dalam menyediakan sarana Akses jalan dan sarana pendukung kepariwisataan lainnya, tambahnya.
Hal senada disampaikan Ketua Paguyuban Masyarakat Karawang, Supardi Nugraha di sekretariat Maskar kepada team Mynews, Teh Celli dan Kang Jimmi mulai merealisasikan janji politiknnya yaitu membangun destinasi wisata berbasis alam.
Hal ini sangat wajar dan sebuah keniscayaan karena jumlah populasi masyarakat karawang yang semakin meningkat serta pertumbuhan sektor industri yang terus bertambah, Kebutuhan dasar akan tempat rekreasi dan hiburan.
Adalah sebuah tuntutan yang layak di wujudkan, papar wa pardi sapaan akrab beliau.
Ketimbang membangun Kampung Budaya yang berdana milyaran tapi sepi pengunjung, papar luwih damar menimpali diskusi kami.
Pardi menambahkan, "seyogyanya pertumbuhan jumlah pengunjung wisata seharusnya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pariwisata, Jangan sampai ungkapan "Nu nabeuh-nabeuh Nu ngampar-ngampar... Nu seubeuh-seubeuh Nu lapar-lapar" dengan logat sundanya yang kental, mengakhiri bincang kecil beberapa saat yang lalu. | (Ade.1.1)
