HATI-HATI JANGAN KEPLESET: AMALAN SHALAWAT WAHIDIYAH BUKAN UNTUK SUKSESI PRIBADI - Mustikayasa News

Minggu, 26 Februari 2017

HATI-HATI JANGAN KEPLESET: AMALAN SHALAWAT WAHIDIYAH BUKAN UNTUK SUKSESI PRIBADI

BERLANTAI AIR. Malam Minggu ini 25 Februari 2017, Resepsi Mujahadah Rubu’ussanah Yayasan Perjuangan Wahidiyah di Lapangan Sepakbola Kaligandu, Desa Wanajaya, Kecamatan Telukjambe Barat. Kabupaten Karawang harus berlantai air karena sejak sore gerimis panjang berlanjut malam pun hujan deras turun. (ade rosadi)


Sabtu, 25 Februari 2017.

MyNews – Karawang | Amalan shalawat wahidiyah sama sekali bukan untuk mendapatkan kemudahan dari Allah dalam kita menyukseskan pemenuhan kebutuhan atau pencapaian kepentingan diri pribadi.

“Amalan shalawat wahidiyah pasti berkarakter memohon untuk mendapatkan kemudahan dari Allah bagi kita, khususnya yang terkait dengan niat atau hajat menyempurnakan kemartabatan dan kemaslahatan bagi banyak pihak," tegas KH. Muhammad Rofiq Isom.

Da’i asal Blitar itu menyampaikan hal tersebut saat mewakili Pengurus Pusat Yayasan Perjuangan Wahidiyah (YPW) pada malam resepsi Mujahadah Rubu’ussanah yang diselenggarakan oleh Pengurus YPW Karawang, di Lapangan Sepakbola Kaligandu, Desa Wanajaya, Kecamatan Telukjambe Barat.

Rofiq Isom pun memaparkan dalam dunia Islam dikenal ada 2 (dua) bentuk shalawat. Bentuk pertama adalah shalawat tunggal. Bentuk kedua yakni shalawat rangkaian. Khusus shalawat rangkaian, banyak jenisnya. Misal: shalawat badar, shalawat nariyah, dan termasuklah shalawat wahidiyah.  

Shalawat Wahidiyah ada sejak 1963. Pada galibnya shalawat wahidiyah berunsur shalawat dan do’a-do’a ma’rifat. Perangkainya adalah pendiri dan pemimpin Pondok Pesantren Kedung Lo, Kediri, Jawa Timur.

Kenapa ada shalawat rangkaian? Almukarrom Rofiq Isom menjelaskan bahwa semua do’a pada awalnya tertutup, dalam arti belum punya daya tembus yang kuat untuk kemakbulannya. Kekuatan daya tembus itu akan ada setelah kita selaku pengamal do’a mengadakan kontak dengan Allah dan Rasulullah dengan cara mengakui kemaha-agungan Allah, dan keteladanan Rasulullah.

Maka boleh dicermati, lanjut Rofiq Isom, bahwa redaksi shalawat wahidiyah selalu diawali dengan shalawat. Disusul kemudian dengan mengutarakan permohonan atau melafalkan do’a sesuai misi yang dimaksudkan. Dan dalam setiap mengamalkan shalawat wahidiyah, maka senantiasa didahului membersihkan hati dengan membaca Al-Fatihah.

Konten atau isi materi do’a dalam shalawat wahidiyah,  jauh dari sekedar guna mencapai kesuksesan diri sendiri. Sebaliknya bahwa yang pasti justru kandungan do’a tersebut mengutamakan untuk terjadinya peningkatan mutu kemartabatan dan kemaslahatan ummat, baik dalam perspektif bernegara, berbangsa, bermasyarakat, berkeluarga dan sebagainya.

Sebelumnya Ketua Panitia, Samsuri, menyampaikan resepsi mujahadah itu disponsori oleh Departemen Remaja Wahidiyah Kabupaten Karawang.

Sedangkan Kepala Desa Wanajaya, Engkos Kosasih, yang berhalangan hadir kepada Samsuri menyampaikan penilaiannya terhadap Wahidiyah.

Bahwa dalam sisi kelembagaan YPW maupun gerakan pengamal shalawat, Wahidiyah dapat menjadi pemersatu bangsa, tidak menjadi pemecah NKRI, sangat mendukung kegiatan religi, dan dapat diandalkan oleh masyarakat sebagai penguat pendidikan akhlaqul karimah.

Sementara itu Ustadz Sueb selaku Ketua YPW Karawang di luar mimbar mengatakan penyelenggaraan mujahadah rubu’ussanah dilangsungkan di lapangan walau tahu sedang musim hujan karena merupakan pilihan terbaik dalam menyelaraskan misi mujahadah.

Pemandu acara Nurman Taupik pada awal acara menyampaikan misi mujahadah rubu’ussanah kali ini adalah dimaksudkan sebagai aktivitas turut menangkal dekadensi moral yang telah merengkuh berbagai lapisan masyarakat dan komunitas, tidak semakin menjadi-jadi.

Hadir dalam resepsi mujahadah antara lain Perwakilan YPW Provinsi Jawa Barat, Desi Puspita Sari, tokoh masyarakat Telukjambe Barat, Andrew Anwar Drajat, S.Pd. para pemangku jabatan Muspika Telukjambe Barat, dan ratusan pengamal shalawat wahidiyah. | ade rosadi – B.11

Editor                    : Burhanuddin AR.

Pengunggah       : Mustapid.

Bagikan artikel ini

Artikel Menarik Lainnya

3 komentar

  1. Semoga selalu jaya wahidiyah hingga masyarakat cepatcepat sadar dan kembali kepada Allah Swt Warosulihi saw.aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. KAMI SEKELUARGA TAK LUPA MENGUCAPKAN PUJI SYUKUR KEPADA ALLAH S,W,T
      dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor yang AKI
      beri 4 angka [9651] alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus .
      dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
      ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu KI. insya
      allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
      kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
      sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka PASANG NOMOR
      yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi KI JAYA,,di no (((085-321-606-847)))
      insya allah anda bisa seperti saya…menang NOMOR 690 JUTA , wassalam.


      Hapus
  2. Semoga selalu jaya wahidiyah hingga masyarakat cepatcepat sadar dan kembali kepada Allah Swt Warosulihi saw.aamiin

    BalasHapus